Stage 2: Personal relationships Tahap 2: Hubungan pribadi

Unit 25: Compounds

Kata majemuk

Pictured Words

Kata Benda Konkret

New Words

Kata-kata Baru

1. scholar
1. ilmuwan, sarjana
2. coat
2. jaket, jas
3. school
3. sekolah
4. bell
4. lonceng
5. book
5. buku
6. paper
6. kertas
7. pig
7. babi

8. hospital
8. rumah sakit
9. atom
9. atom
10. child's book
10. buku anak-anak
11. hammer
11. palu, martil

Nouns

Kata Benda

argument
argumen, pendapat
education
pendidikan
limit
batas
transport
kendaraan; pemindahan
atom
atom
fiction
rekaan, fiksi
invention
penemuan, ciptaan
throat
kerongkongan
bomb
bom
fight
perkelahian, peperangan
parallel
sejajar
trade
perdagangan
book
buku, kitab
frame
bingkai
radiation
radiasi
company
awak
hammer
martil, palu
stomach
perut
crack
retak
hospital
rumah sakit
tax
pajak

Adjectives

Kata Sifat

quiet - loud
sunyi - gaduh

Sayings

Perkataan

A hospital is a resting-place for those who have become ill.

Rumah sakit adalah tempat beristirahat bagi orang sakit.

I have something with a sharp-feeling in my throat, Can I get help anywhere?

Saya merasa nyeri di kerongkongan. Dimana saya bisa mendapat pertolongan?

A hospital will restore his radiation illness quickly.

Rumah sakit akan segera memulihkan penyakit karena radiasi yang dideritanya.

Scholars are always straightforward people who never say an untruth.

Ilmuwan selalu berterus terang, orang yang tidak pernah mengatakan sesuatu yang tidak benar.

Your before school time is to be quiet and not stressfull.

Jika tidak di sekolah maka kamu harus diam dan tidak merasa tertekan.

They give respectful attention to everything the authorities may say.

Mereka memperhatikan dengan hormat semua yang dinyatakan oleh pihak berwenang.

A hammer will put a nail straight into the wood.

Palu akan segera memasukkan paku ke dalam kayu.

Compounds

Kata majemuk

We saw in the last Stage how a noun may be used as an adjective before another noun to help give it additional qualities.

Kita mendapati di Tahap sebelumnya bagaimana sebuah kata benda bisa digunakan sebagai kata sifat sebelum kata benda lain untuk memberikan keterangan tambahan.

As examples, there were "hill-country", "servant-woman", "water-plants", "bride-price", and even proper nouns such as in “Hebrew women” and pronouns like in "she-goat".

Misalnya, "negri yang berbukit-bukit", "pelayan perempuan", "tanaman air", "mas kawin", dan bahkan kata benda biasa seperti dalam "para perempuan Ibrani" dan kata ganti "kambing betina".

This placing of words together to give special meanings is part of a grouping of words that is called compounds.

Penempatan kata secara bersama-sama untuk menghadirkan arti khusus adalah bagian dari pengelompokkan kata yang disebut kata majemuk.

These are compounds which are made up of nouns.

Kata majemuk ini terdiri atas kata benda.

Also, in this story, we have "nothing" and "man's hand", both of which are compound ideas.

Di cerita ini juga kita mendapati "tidak ada apapun" dan "tangan manusia", keduanya adalah bentuk majemuk.

There are a great many compounds used in English.

Ada banyak kata majemuk yang digunakan dalam bahasa Inggris.

That is a quite common thing in many languages, and when you give it some thought, you may see that it takes place in your own language.

Hal itu juga umum dalam bahasa lain dan ketika direnungkan, Anda bisa melihat itu juga terdapat dalam bahasamu.

Most of the compounds made use of here are of this straightforward kind.

Kebanyakan dari kata majemuk yang digunakan di sini adalah jenis yang langsung (jelas artinya).

"Straightforward" itself is an example of a compound for it is made up of the two words, "straight" and "forward".

"Terus terang" adalah contoh kata majemuk yang terdiri atas dua kata, "terus" dan "terang".

The two words have been joined together, the first one qualifying the second and so giving their meaning more direction and purpose.

Kedua kata ini telah dijadikan satu, yang pertama menjelaskan yang kedua dan memberikan arti yang lebih terarah dan jelas.

However, they are not nouns.

Meski demikian, keduanya bukanlah kata benda.

But two or more nouns may be put together as in:

Namun dua atau lebih kata benda bsia digabungkan seperti pada:

then "the chief wine-servant" said to Pharaoh.

kemudian "juru minum" berkata kepada Firaun.

where two nouns are just put alongside each other, whilst a third is seen joined by a dash (hyphen).

jika dua kata saja maka ditulis berdampingan sementara yang ketiga digabungkan dengan menggunakan tanda pisah (-).

Similarly:

Sama seperti itu:

at their “night's resting-place”.

di "tempat-istirahat malam hari" mereka.

turning to “one another”.

berpaling menghadap "satu sama lain".

The latter compound is an example where the word "another" serves as a noun but does not have two nouns in it.

Kata majemuk yang terakhir mencontohkan ketika kata "lain" berperan sebagai kata benda namun tidak terdapat dua kata benda di dalamnya.

Two separate helper words "an" and "other" are joined to make the one word, and each one is not a noun.

Dua kata bantu terpisah "sebuah" dan "lain" digabungkan untuk membentuk satu kata dan masing-masing bukanlah kata benda.

Similarly, "into" is a very common compound where the prepositions "to" and "in" are joined to make one word.

Sama seperti itu, "ke dalam" adalah kata majemuk yang umum dimana kata depan "ke" dan "dalam" digabungkan menjadi satu kata.

So, not all compounds are made up from nouns.

Jadi, tidak semua kata majemuk terbentuk dari kata benda.

The Boy Who Came Back To His Father

Anak Lelaki yang kembali Kepada Ayahnya

And he said, a certain man had two sons: And the younger of them said to his father, Father, give me that part of your property which will be mine.

Dan dia berkata, ada seorang pria yang memiliki dua orang putra: Dan yang bungsu berkata kepada ayahnya, Ayah, berikanlah bagian dari kekayaanmu yang menjadi warisanku.

And he made division of his goods between them.

Dan dia membagi kekayaannya menurut bagian anak itu.

And not long after, the younger son got together everything which was his and took a journey into a far-away country, and there all his money went in foolish living.

Dan tidak lama kemudian, anak bungsu itu mendapat semua yang menjadi warisannya dan pergi menuju ke sebuah negri yang jauh, dan dia menghambur-hamburkan uangnya.

And when everything was gone, there was no food to be had in that country, and he was in need.

Dan ketika semuanya telah habis, tidak ada makanan yang bisa diperolehnya di negri itu, dan dia sedang kelaparan.

And he went and put himself into the hands of one of the people of that country, and he sent him into his fields to give the pigs their food.

Dan dia pergi dan bekerja kepada seseorang di negri itu dan dia menyuruh anak bungsu itu untuk memberi makan ternak babinya di ladang.

And so great was his need that he would have been glad to take the pigs' food, and no one gave him anything.

Dan anak bungsu itu sangat kelaparan hingga dia rela memakan makanan babi karena tidak ada yang memberinya makanan.

But when he came to his senses, he said, What numbers of my father's servants have bread enough, and more, while I am near to death here through need of food!

Namun ketika dia teringat, dia berkata di dalam hatinya, Betapa semua hamba-hamba ayahku makan roti sampai kenyang bahkan berlebih sementara aku hampir mati kelaparan!

I will get up and go to my father, and will say to him, Father, I have done wrong, against heaven and in your eyes: I am no longer good enough to be named your son: make me like one of your servants.

Aku akan pergi kepada ayahku, dan berkata kepadanya, Ayah, aku telah bersalah kepada sorga dan kepadamu: Aku tidak lagi menjadi anakmu: jadikan aku seperti salah seorang hambamu.

And he got up and went to his father.

Dan dia bangun dan pergi kepada ayahnya.

But while he was still far away, his father saw him and was moved with pity for him and went quickly and took him in his arms and gave him a kiss.

Namun ketika dia masih jauh, ayahnya melihatnya dan tergerak oleh belas kasihan dan segera menyambut dan memeluk dia dan menciumnya.

Additional Reading

Bacaan Tambahan

There is a kind of song which goes by the name: "Negro Spiritual".

Ada sejenis lagu yang dinamai: "Negro Rohani".

These songs were sung by people in hard conditions, who had the name of slaves.

Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh orang-orang yang menderita, yang disebut budak.

They often said very great truths.

Mereka seringkali menceritakan kebenaran yang luar biasa.

One of them says "All God's chillun got shoes".

Salah satunya berujar "Semua anak-anak Allah memakai sepatu".

"Chillun", of course, is another way of saying children.

Kata "Chillun", tentu saja, adalah cara lain untuk mengatakan anak-anak.

"All God's children got shoes" is a saying that lets us see that God's children are important, because it was a sign of importance if they had shoes.

"Semua anak-anak Allah memakai sepatu" adalah perkataan yang memperlihatkan betapa pentingnya anak-anak Allah karena memakai sepatu adalah tanda bahwa mereka penting.

You see, slaves did not have shoes, and so they had value when they had shoes because they were no longer slaves.

Anda lihat bahwa para budak tidak bersepatu dan mereka sungguh menghargai jika mendapat sepatu karena itu berarti mereka bukan lagi budak.

And so it was in Jesus' country.

Dan begitu pula di negri asal Yesus.

Slaves did not have shoes.

Para budak juga tidak bersepatu.

We are told later in the story that the father said to the servants: "Get out the best robe quickly and put it on him, and put a ring on his hand and shoes on his feet".

Dikisahkan kemudian dalam ceirta itu bahwa ayah itu berkata kepada para hambanya: "Pergilah, segera ambillah pakaian yang terbaik dan kenakan padanya, dan kenakan cincin di jarinya dan sepatu di kakinya".

When the Father put shoes on his son's feet after he came back home, it gave a sign that his son was important.

Ketika ayahnya mengenakan sepatu pada kaki putranya setelah dia pulang, itu menandakan bahwa putranya sungguh penting.

When he put a ring on his finger it said that he had authority, because the ring gave the right to do the business of the father.

Dan dia mengenakan cincin di jarinya, itu berarti bahwa dia memiliki kekuasaan karena cincin itu memberi kewenangan untuk mengatur urusan ayahnya.

When he put a robe on him it gave a measure of honour to the son who had "come to his senses".

Ketika dia mengenakan jubah kepada putranya, itu menandakan rasa hormat karena putranya "sudah sadar".

Now that was not at all what the son had in mind would be the welcome when he got back to his house.

Semua itu bukanlah seperti apa yang diperkirakan oleh putra bungsu itu mengenai sambutan yang akan diterimanya setiba di rumah.

He was willing to be like one of the father's servants.

Dia bersedia menjadi seperti salah satu hamba ayahnya.

And a servant had no rights in that country.

Dan seorang hamba tidak memiliki hak apapun di negri itu.

A slave was at least one of the family group, so he had a house and food.

Seorang budak setidaknya adalah bagian dari keluarga itu sehingga mendapat tempat tinggal dan makanan.

But a common servant could be sent away at any time with only a day's word of notice.

Namun seorang pelayan biasa bisa diusir kapan saja bahkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Then he would be quite without support.

Itu berarti dia akan terlunta-lunta.

Whilst it was better to be a servant than to feed pigs, it was still not too good.

Memang masih lebih baik menjadi seorang hamba ketimbang pemberi makan babi namun tetap tidak sebaik itu.

So, it must have seemed a great surprise to find the father had given so much to him.

Jadi, pasti sangat mengejutkan melihat ayahnya memberikan dia begitu banyak benda.

The father saw him while he was still far away.

Ayahnya melihat putranya di kejauhan.

No doubt, he was looking out for him.

Tidak diragukan lagi bahwa ayahnya menanti-nantikan dia.

The father freely took his son back into the home.

Ayah itu dengan sukarela menerima kembali putranya kembali ke rumah.

He gave back all the good relations he had before he left.

Dia memulihkan semua hubungan baik yang terjalin di antara mereka seperti sebelum dia pergi.

It was very wrong for a Jew to give food to pigs.

Adalah pantangan bagi seorang Yahudi untuk memberi makan babi.

The law said it was a crime.

Menurut hukum itu adalah dosa.

But, the father did not see his son's bad record in that light.

Namun si ayah tidak melihat prilaku buruk putranya dengan cara yang sama.

He saw him as having a responsible place in the family.

Dia melihat putranya sebagai seorang anggota keluarga yang bertanggung jawab.

This story gives us the feeling that its name should be "The Story of the Loving Father".

Kisah ini memberikan kesan bahwa seharusnya dia diberi judul "Kasih Seorang Ayah".

Jesus told the story to show us the natural qualities of God, even when such love may be an experience that is without parallel.

Yesus menceritakan ini untuk memperlihatkan sifat dasar Allah bahwa kasih seperti itu adalah sesuatu yang tidak ada bandingannya.

There is another true story about a famous President in America, who had the name, Lincoln.

Ada kisah nyata lain mengenai seorang Presiden yang terkenal di Amerika, yang bernama Lincoln.

When the wars were over in that country, a question was put to him about the persons who had had the bitter experience of loss.

Ketika perang usai di negri itu, dia ditanyai soal orang-orang yang mengalami kepahitan akibat kekalahan.

What would he do with those many thousands of men?

Apa yang akan dilakukannya terfadap ribuan orang itu?

He replied, "I will give them the same care as if they had never been away".

Dia menjawab, "Saya akan merawat mereka seolah-olah mereka tidak pernah pergi berperang".

After all, he was only giving the same love as Jesus said the father gave his son.

Bagaimanapun juga, dia hanya membagikan kasih yang seperti dikatakan Yesus, kasih seorang ayah kepada putranya.

Helpful Notes

Catatan Penolong

far-away country
negri asing
a country a long distance away.
negri yang jauh letaknya.
pig's food
makanan babi
it was wrong for a Jew to be with pigs.
adalah pantangan bagi orang Yahudi untuk berada dekat babi.
slave
budak
a person without liberty.
seseorang yang tidak bebas.
best robe
pakaian terbaik
the finest clothes.
baju yang paling indah.
right to do business
hak untuk mengatur
the ring was used as a stamp on agreements.
cincin itu digunakan sebagai segel untuk mengesahkan perjanjian.
day's word of notice
surat pemberitahuan sehari
said to a person just one day before.
memberitahukan kepada seseorang sehari sebelumnya.
freely taken back
diterima dengan bebas
received without trouble.
diambil kembali tanpa kesusahan.
without parallel
tanpa bandingan
with no equal.
tidak tersaingi.
bitter experience of loss
pengalaman pahit karena kekalahan
suffered defeat and possible loss of rights.
mengalami kekalahan dan kehilangan hak.

Interesting Facts And Records

Fakta dan Catatan yang Menarik

Parables

Perumpamaan

A parable is a short story.

Sebuah perumpamaan adalah sepotong cerita pendek.

It makes use of facts and events in our normal way of life.

Cerita itu menggunakan kenyataan dan peristiwa di dalam kehidupan sehari-hari.

It also gives a special truth about life.

Juga memberikan kebenaran istimewa tentang hidup.

Greek and Roman writers made use of parables to give attention to wise things they had a desire to say.

Penulis Yunani dan Romawi menggunakan perumpamaan untuk menarik perhatian kepada hal-hal bijak yang hendak mereka nyatakan.

A parable has a special place among English writers.

Sebuah perumpamaan memiliki tempat khusus di antara para penulis Inggris.

The stories of a man with the name, Hans Anderson, are well known to Englishmen.

Kumpulan kisah seorang penulis yang bernama Hans Anderson sangatlah terkenal di kalangan orang Inggris.

The first language in which they were written was not English.

Cerita-cerita itu pada awalnya tidak ditulis dalam bahasa Inggris.

But they have been put into English and have a high approval because of the truths they make clear to their readers.

Namun mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan mendapat sambutan hangat karena kebenaran yang disampaikannya kepada para pembaca.

They are a sort of parable.

Semua cerita itu digolongkan sebagai perumpamaan.

The greater number of the parables is to be found in the Scriptures.

Sebagian besar perumpamaan bisa ditemukan di dalam Alkitab.

A well known one is the story of Nathan the prophet.

Salah satu yang terkenal adalah kisah nabi Natan.

He told King David about a man with much property who took hold of a poor man's sheep.

Dia berkata kepada Raja Daud mengenai seorang yang kaya raya yang merampas seekor domba milik seorang yang miskin.

The poor man loved his little sheep.

Orang miskin itu sangat mengasihi domba kecilnya.

It even had a place in his arms at the meal table.

Bahkan domba itu digendongnya ketika dia makan.

The property owner would not kill one of his own sheep.

Si orang kaya tidak mau menyembelih salah satu domba miliknya.

He killed the poor man's and gave it to a man who came to see him.

Dia menyembelih domba milik orang miskin itu dan menghidangkannya bagi tamu yang singgah di rumahnya.

He filled his stomach with the poor man's sheep.

Dia mengenyangkan dirinya dengan daging domba milik orang miskin itu.

David was angry at this act.

Daud murka atas perbuatan orang itu.

But Nathan said to him, "You are the man.

Namun Natan berkata kepadanya, "Kamulah orang kaya itu.

You killed one of your fighting men to take his wife for yourself".

Kamu membunuh salah seorang prajuritmu untuk merampas istrinya bagi dirimu".

The best stories of this kind have come to us from Jesus.

Kisah terbaik jenis ini diceritakan oleh Yesus.

He made use of them in his teaching about the nature of God.

Dia menggunakan perumpamaan dalam pengajaran-Nya mengenai sifat Allah.

These stories were His own special invention to give truths to his hearers.

Kisah-kisah ini adalah rekaan-Nya yang khusus untuk memberikan kebenaran bagi para pendengar-Nya.

The "Good Samaritan" was a parable about a man who transported a cruelly wounded man to a place of care and safety.

Kisah "Orang Samaria yang Baik" adalah perumpamaan mengenai seorang yang mengantar seorang pria yang terluka parah ke sebuah tempat untuk dirawat dan dilindungi.

In those days, of course, there were no hospitals.

Di zaman itu, tentu saja, tidak ada rumah sakit.

This parable shows the good quality of caring for others.

Perumpamaan ini memperlihatkan sifat baik dari mengasihi sesama.

There is also a parable about "The Lost Sheep".

Ada juga perumpamaan tentang "Anak Domba yang Hilang".

And there is the one about "The Boy Who Came Back to his Father".

Dan ada satu perumpamaan mengenai "Anak Lelaki yang Kembali Kepada Ayahnya".

They both say a lot about God's love for men

Kedua kisah itu berbicara banyak soal kasih Allah bagi manusia.